Belajar membaca, berhitung dan menulis

Desember 9, 2008 at 8:50 am Tinggalkan komentar

Tak terasa, hampir empat dekade yang lalu, saya terlahir ke dunia ini. Terasa masih kemarin sore, saya bermain, bercanda, dan kadang berkelahi dengan teman-teman sebaya. Andai Tuhan memberi saya jatah 60 tahun hidup di dunia ini, hampir duapertiganya sudah dilalui..
Semua kenangan itu tiba-tiba hadir ketika saya asyik bercengkerama dengan putri bungsu saya yang tengah lucu-lucunya. Si cantik – begitu saya biasa menggelarinya – akhir-akhir ini suka mencandai saya dengan pertanyaan ‘atau tanpa pilihan’, misalnya: “Papah nggak pergi atau nggak pergi?”
Kelucuan si cantik mengingatkan saya pada hari-hari saya bersama adik-adik saya ketika adik bungsu saya seusianya. Saya adalah kakak kedua di atas adik bungsu saya. Selisih usia saya dengan adik-adik saya tidak jauh beda, berturut-turut hanya selusih dua tahun, sehingga kami berkumpul cukup lama dalam usia kanak-kanak.
Tatkala kelucuan si cantik membawa kami pada suasana mengajarkan membaca, menulis atau berhitung, saya pun teringat -walaupun tidak utuh- ketika saya belajar hal yang sama, atau setidaknya ketika adik-adik saya minta saya ajarkan hal yang serupa.
Paling tidak semua itu mengingatkan saya pada belajar tiga hal: membaca, berhitung dan menulis sebagai tiga kompetensi dasar yang menjadikan manusia berkembang berbeda-beda satu sama lain..
Kompetensi membaca berarti kompetensi mengartikan simbol-simbol beserta hubungannya atau keterkaitannya satu sama lain. Pada umumnya orang mengartikan belajar membaca sebagai belajar mengartikan simbol-simbol terutama huruf-huruf, kemudian mengejanya (menghubungkan satu sama lain) untuk selanjutnya menangkap pesannya dalam bentuk kata atau kalimat. Kalau kita renungkan sesungguhnya pengembangan membaca itu sangatlah luas, baik dalam hal simbolnya maupun dalam hal pesannya. Dalam hal simbolnya, misalnya huruf, angka, gambar (simbol-simbol visual) not (simbol audio), warna, frekuensi dan lain-lain. Demikian juga dalam hal pesan-pesan yang dibacanya, mungkin sebuah huruf, kata, kalimat, paragraf, artikel, relasi (tabel, flowchart, disain gedung), lagu, rasa, sikap, norma-norma, ajaran agama dan lain-lain.
Berhitung yang pada umumnya diartikan sebagai melakukan operasi terhadap bilangan-bilangan, kalau kita renungkan sesungguhnya dalam arti luas adalah menalar atau menggunakan logika. Pengembangan kompetensi ini diperlukan agar seseorang berkembang menjadi bijak. Dengan kompetensi ini seseorang akan dapat mengkuanfikasi data, menggambarkan relasi, menganalisis, menyimpulkan, memberikan rekomendasi, dan seterusnya. Kompetensi ini akan membawa seseorang pada kecerdasan untuk menghormati norma-norma karena nalar yang tinggi akan memahami hubungan sebab akibat dari entitas-entitas pada wilayah yang luas dan bertingkat. Dengan demikian, kompetensi ini seharusnya juga merupakan sumber dari kesholihan yang implementasinya dapat berupa keshalihan individual, kesholihan ritual, keshalihan sosial, serta keshalihan intelektual.
Menulis yang pada umumnya diartikan sebagai merangkai huruf-huruf membentuk kata, kemudian kata-kata membentuk kalimat dan seterusnya, kalau kita renungkan sesungguhnya adalah menyimbolkan pesan dalam arti yang sangat luas. Sama halnya dengan membaca, keluasan dapat disebabkan oleh macam simbolnya maupun pesannya. Memiliki kompetensi menulis berarti memiliki kompetensi mengkomunkasikan pesan dalam bentuk nonverbal. Semakin tinggi kompetensi menulis, semakin bervariasi pula cara seseorang untuk menyampaikan pesan dan semakin efektif pula pesan dapat disampaikan. Pesan yang dimaksud di sini dapat berupa data, informasi, gagasan, pernyataan, permintaan/harapan, pertanyaan, atau norma-norma.
Kita semua memerlukan belajar dan mengambil manfaat dari ketiga hal tersebut sepanjang hayat kita. Celoteh si cantik, telah menyadarkan saya untuk terus mengasah ketiga kompetensi tadi secara sinergi.
Terimakasih cantik, papah akan terus belajar dan mengambil manfaat dari membaca, berhitung dan menulis.. Blog ini akan menjadi salah satu medianya..

Entry filed under: Uncategorized. Tags: .

Bahan Praktikum ke 6

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Kalender

Desember 2008
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Most Recent Posts